INGREDIENT 4
1. Beras
Beras adalah bulir padi yang sudah terpisah dari sekamnya. Mengolah padi hingga menjadi beras harus melewati tahapan menumbuk gabah dengan menggunakan lesung. Gabah yang terkelupas kulitnya itulah yang dinamakan beras. Beras yang sering kita konsumsi ini berwarna putih dan memiliki ukuran yang sangat kecil. Saat menggenggam beras rasanya sama seperti menggenggam pasir karena ukuran yang sangat kecil dan cukup halus. Disamping itu beras memiliki beberapa jenis dan warna yaitu, beras merah, beras hitam, dan beras ketan. Kedua beras tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dari beras putih pada umumnya dan untuk beras ketan memiliki warna yang lebih transparan daripada beras putih. Biasanya semua jenis beras ini dimasak dengan cara menanank nasi hingga tanak atau untuk lebih mudahnya dapat menggunakan rice cooker untuk memasaknya.
Fungsi
Beras sebagai menu pokok harian yang selalu dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia ini memiliki kandungan pati yang cukup besar dibandingkan dengan sereal. Selain itu, dalam beras juga mengandung vitamin, protein, mineral, dan air. Beras yang mengandung karbohidrat ini sangat dibutuhkan untuk Anda yang memiliki banyak aktivitas karena karbohidrat berguna sebagai pemasok energi untuk tubuh.
Dalam masakan, beras yang sudah menjadi nasi memiliki rasa yang legit dan terkadang jika mendapatkan beras yang kuran bagus akan terasa anta atau hambar. Biasanya cara untuk menjadikan nasi menjadi lebih gurih dapat dimasak menjadi nasi goreng ataupun dimasak dengan menggunakan mentega saja. Sedangkan untuk beras hitam dan beras ketan biasanya lebih sering digunakan untuk membuat bubur ketan yang disiram dengan saus santan.
Anatomy Beras
Cara Mengolah
Memilih dan menyimpan beras dengan benar dapat mempengaruhi rasa dan kualitas beras yang dimasak. Beras yang tidak memiliki kualitas yang baik biasanya terjadi saat memilih. Jika kualitas beras yang dimiliki baik, akan menghasilkan nasi yang enak dan tidak bau. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan beras yang berkualitas dan tahan lama:
Cuci beras yang hendak dimasak. Gunakan air yang mengalir dan bersih. Jika memungkinkan lebih baik menggunakan air matang pada cucian terakhir;
Cuci beras sebanyak 2 kali agar kotoran seperti gabah dan batu hilang dan bersih dari beras yang akan dimasak;
Untuk memasak beras menjadi nasi, cara mudahnya adalah dengan menggunakan rice cooker;
Isi air sebanyak satu ruas jari Anda. Caranya dengan memasukkan jari Anda ke dalam beras dan ukur kadar air yang ada di dalam tempat rice cooker hingga mencapai satu ruas jari Anda;
Masak nasi pada rice cooker dengan menekan tombol cooker pada rice cooker Anda. Tunggu hingga matang dan tombol berpindah menjadi warm pada rice cooker Anda;
Untuk mengolah beras menjadi masakan yang lebih gurih, Anda dapat memasak nasi uduk. Cukup dengan memasaknya menggunakan tambahan santan, daun salam, dan cengkeh.
http://www.kerjanya.net/faq/18016-beras.html
2. Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae. Dua famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga merupakan asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari Meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan liar di daerah pertanaman jagung.
SISTEM PERAKARAN
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3. Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal hanya sedikit berperan dalam siklus hidup jagung. Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan hara. Bobot total akar jagung terdiri atas 52% akar adventif seminal dan 48% akar nodal. Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air.
Perkembangan akar jagung (kedalaman dan penyebarannya) bergantung pada varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan pemupukan. Akar jagung dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman aluminium. Tanaman yang toleran aluminium, tudung akarnya terpotong dan tidak mempunyai bulu-bulu akar (Syafruddin 2002). Pemupukan nitrogen dengan takaran berbeda menyebabkan perbedaan perkembangan (plasticity) sistem perakaran jagung (Smith et al. 1995).
Batang dan Daun
Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang (pith). Bundles vaskuler tertata dalam lingkaran konsentris dengan kepadatan bundles yang tinggi, dan lingkaran-lingkaran menuju perikarp dekat epidermis. Kepadatan bundles berkurang begitu mendekati pusat batang. Konsentrasi bundles vaskuler yang tinggi di bawah epidermis menyebabkan batang tahan rebah. Genotipe jagung yang mempunyai batang kuat memiliki lebih banyak lapisan jaringan sklerenkim berdinding tebal di bawah epidermis batang dan sekeliling bundles vaskuler (Paliwal 2000). Terdapat variasi ketebalan kulit antargenotipe yang dapat digunakan untuk seleksi toleransi tanaman terhadap rebah batang.
Sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah, daun jagung mulai terbuka. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun. Tanaman jagung di daerah tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak dibanding di daerah beriklim sedang (temperate) (Paliwal 2000). Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal, sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm), hingga sangat lebar (>11 cm).
Besar sudut daun mempengaruhi tipe daun. Sudut daun jagung juga beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar (Gambar 1). Beberapa genotipe jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang bisa terdapat pada pinggir daun atau tulang daun. Intensitas warna antocyanin pada pelepah daun bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.
Bentuk ujung daun jagung berbeda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul (Gambar 2). Berdasarkan letak posisi daun (sudut daun) terdapat dua tipe daun jagung, yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant). Daun erect biasanya memiliki sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa lurus atau bengkok. Daun pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola daun bervariasi dari lurus sampai sangat bengkok. Jagung dengan tipe daun erect memiliki kanopi kecil sehingga dapat ditanam dengan populasi yang tinggi. Kepadatan tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula.
Bunga
Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina. Demikian pula halnya primordia ginaecium pada apikal bunga, tidak berkembang dan menjadi bunga jantan (Palliwal 2000). Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung butiran-butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari dua lapisan, exine dan intin, dan cukup keras. Karena adanya perbedaan perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah dan ketidaksinkronan matangnya spike, maka pollen pecah secara kontinu dari tiap tassel dalam tempo seminggu atau lebih.
Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot.
Tanaman jagung adalah protandry, di mana pada sebagian besar varietas, bunga jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul (silking). Serbuk sari (pollen) terlepas mulai dari spikelet yang terletak pada spike yang di tengah, 2-3 cm dari ujung malai (tassel), kemudian turun ke bawah. Satu bulir anther melepas 15-30 juta serbuk sari. Serbuk sari sangat ringan dan jatuh karena gravitasi atau tertiup angin sehingga terjadi penyerbukan silang. Dalam keadaan tercekam (stress) karena kekurangan air, keluarnya rambut tongkol kemungkinan tertunda, sedangkan keluarnya malai tidak terpengaruh. Interval antara keluarnya bunga betina dan bunga jantan (anthesis silking interval, ASI) adalah hal yang sangat penting. ASI yang kecil menunjukkan terdapat sinkronisasi pembungaan, yang berarti peluang terjadinya penyerbukan sempurna sangat besar. Semakin besar nilai ASI semakin kecil sinkronisasi pembungaan dan penyerbukan terhambat sehingga menurunkan hasil. Cekaman abiotis umumnya mempengaruhi nilai ASI, seperti pada cekaman kekeringan dan temperatur tinggi.
Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol. Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop), di mana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain. Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban. Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3-8 hari. Serbuk sari masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding). Penyerbukan selesai dalam 24-36 jam dan biji mulai terbentuk sesudah 10-15 hari. Setelah penyerbukan, warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan kemudian kering.
Tokol dan Biji
Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap.
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air; (b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya; dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil (Hardman and Gunsolus 1998).
Pati endosperm tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas dua molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara (White 1994). Namun pada beberapa jenis jagung terdapat variasi proporsi kandungan amilosa dan amilopektin. Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa fraksi, yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi albumin (larut dalam air), globumin (larut dalam larutan salin), zein atau prolamin (larut dalam alkohol konsentrasi tinggi), dan glutein (larut dalam alkali). Pada sebagian besar jagung, proporsi masing-masing fraksi protein adalah albumin 3%, globulin 3%, prolamin 60%, dan glutein 34% (Vasal 1994).
http://jagungbisi.com/morfologi-tanaman-jagung/
3. Gandum
Gandum merupakan tanaman yang juga memiliki karbohidrat. Kita sering sekali mendengan kata gandum bahkan kita memakannya mesti dalam bentuk apapun. Tapi,, apa kalian tau semua tentang gandum, dari jenis-jenisnya, kandungan gizi, manfaat dan khasiat dari gandum ini? langsung simak aja deh yang berikut:
Klasifikasi Gandum
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Triticum L.
Jenis-jenis Gandum
1. T. aestivum (hard wheat)
T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.
2. T. compactum (soft wheat)
T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak, berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.
3. T. durum (durum wheat)
T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam (endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan produk pasta lainnya
Kandungan Gizi Gandum
Menurut Penelitian Lembaga yang menjadi bagian terbesar dari gandum antara 80-85% mengandung karbohidrat, protein, thiamin (vitamin B1), dan vitamin E. Nah, bagian yang terbuang yakni germ (embrio) berisi nutrisi untuk biji, bran (dedak) sebagai kulit pelindung luar, dan aleurone (lapisan sel adjacent pada lembaga). Padahal banyak zat gizi penting dalam bagian tersebut.
Menurut Nilani, germ yang hanya 3% dari biji banyak mengandung vitamin B, vitamin E, mineral dan elemen trace, berbagai enzim, dan flavonoid. Bran mengandung serat, vitamin B, mineral dan elemen trace, dan fitokimia. Aleurone memiliki protein, enzim, serat, dan fitokimia.
Khasiat Gandum Untuk Kesehatan
1. Melancarkan Pencernaan
Biji gandum memiliki serat yang tinggi sehingga berkhasiat menghaluskan feces manusia. Itulah yang menyebabkan biji gandum ini sangat bersahabat dengan pencernaan. Hasiat mengkonsumsi biji gandum ini atau dalam bentuk olahannya adalah proses pencernaan makanan akan lancar karena Anda tidak akan sulit untuk buang air besar.
2. Diet
Kandungan serat tinggi yang dimiliki biji gandum juga membuat Anda merasakan sensasi kenyang lebih lama jika sudah mengonsumsinya. Jika ingin berdiet dengan pola makan yang sehat, mengonsumsi biji gandum atau olahannya adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menyukseskannya. Cara diet alami.
3. Baik untuk Jantung
Kandungan serat yang dimiliki oleh biji gandum ini sangat baik untuk kesehatan jantung Anda. Mengkonsumsi roti yang terbuat dari biji gandum secara rutin dapat menjaga jantung terkena penyakit jantung.
Jika sudah terserang penyakit jantung, terutama jantung koroner, Anda dapat mengkonsumsi oat meal secara rutin untuk mengobatinya. Di dalam oat meal yang terbuat dari biji gandum ini terdapat kandungan Folic Acid yang berguna untuk mengurangi atau bahkan dapat menyembuhkan penyakit jantung koroner.
4. Mengobati Penyakit Kolesterol
Serat yang terkandung di dalam biji gandum ini juga memiliki khasiat untuk mengikat kolesterol, lemak, dan juga asam empedu. Dengan begitu, kolesterol dalam darah dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan olahan dari biji gandum secara rutin dan dilakukan terus menerus. Kolesterol akan selalu terkontrol dengan adanya serat tersebut sehingga dapat digunakan pula untuk pencegahan timbulnya penyakit kolesterol.
5. Mengobati Penyakit Diabetes
Biji gandum yang diolah menjadi roti memiliki kandungan gula yang rendah. Sangat jauh kandungan gulanya jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Dengan begitu, Anda tidak akan kelebihan zat gula dalam darah yang menimbulkan penyakit diabetes.
Pengkonsumsian roti yang terbuat dari biji gandum sebagai karbohidrat ini sangat dianjurkan jika Anda memiliki penyakit diabetes. Ini diperlukan untuk tetap memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat tanpa harus menambah kadar gula dalam darah. Mengganti makanan pokok Anda dengan biji gandum adalah pilihan yang tepat yang dapat dilakukan.
http://orbitpedia.blogspot.co.id/2013/04/gandum-jenis-gandum-kandungan-gizi.html
1. Beras
Beras adalah bulir padi yang sudah terpisah dari sekamnya. Mengolah padi hingga menjadi beras harus melewati tahapan menumbuk gabah dengan menggunakan lesung. Gabah yang terkelupas kulitnya itulah yang dinamakan beras. Beras yang sering kita konsumsi ini berwarna putih dan memiliki ukuran yang sangat kecil. Saat menggenggam beras rasanya sama seperti menggenggam pasir karena ukuran yang sangat kecil dan cukup halus. Disamping itu beras memiliki beberapa jenis dan warna yaitu, beras merah, beras hitam, dan beras ketan. Kedua beras tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dari beras putih pada umumnya dan untuk beras ketan memiliki warna yang lebih transparan daripada beras putih. Biasanya semua jenis beras ini dimasak dengan cara menanank nasi hingga tanak atau untuk lebih mudahnya dapat menggunakan rice cooker untuk memasaknya.
Fungsi
Beras sebagai menu pokok harian yang selalu dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia ini memiliki kandungan pati yang cukup besar dibandingkan dengan sereal. Selain itu, dalam beras juga mengandung vitamin, protein, mineral, dan air. Beras yang mengandung karbohidrat ini sangat dibutuhkan untuk Anda yang memiliki banyak aktivitas karena karbohidrat berguna sebagai pemasok energi untuk tubuh.
Dalam masakan, beras yang sudah menjadi nasi memiliki rasa yang legit dan terkadang jika mendapatkan beras yang kuran bagus akan terasa anta atau hambar. Biasanya cara untuk menjadikan nasi menjadi lebih gurih dapat dimasak menjadi nasi goreng ataupun dimasak dengan menggunakan mentega saja. Sedangkan untuk beras hitam dan beras ketan biasanya lebih sering digunakan untuk membuat bubur ketan yang disiram dengan saus santan.
- Beras merupakan bagian dari beras yang telah dipisahkan dari sekam (dalam bahasa jawa merang)
- Pada satu tahap pengolahan tanaman padi, butirannya ditumbuk dengan adukan semen atau digiling sehingga bagian luar dari kulit biji-bijian terlepas dari isinya. Bagian isi ini, yang berwarna kemerahan putih, ungu, bahkan hitam, disebut nasi.
- Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi bisa tumbuh setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Bumbu nasi adalah 5 - 12 mm dan 2 - 3 mm
- Beraslah menjadi makanan pokok pada paruh terakhir komunitas kata. Beras adalah ramuan berharga dan tak ternilai harganya. Butiran tepung ini melengkapi hampir semua komponen rasa dengan yang dipasangkan
- Beras diklasifikasikan secara komersial menurut ukuran (butiran panjang, sedang dan pendek)
- Dua jenis beras utama berwarna putih dan coklat.
- Beras putih digiling, sementara beras merah tidak digiling dengan cepat dalam nutrisi dan serat yang dikemas
Anatomy Beras
- Setiap butir beras dilapisi dengan lambung luar yang keras, atau sekam, yang perlu dilepas sebelum bisa dikonsumsi. Lapisan ini dilepas pada semua jenis padi.
- Bran - Di bawah lambung, lapisan dedak tidak dilepas pada semua jenis beras. Bagian gandum bergizi ini biasanya berwarna tan, tapi mungkin berwarna kemerahan atau hitam tergantung pada pigmentasi di lapisan dedak. Lapisan dedak bisa dikonsumsi, tapi sering dibuang saat memproses beras lebih lanjut.
- Beras putih - Setelah lapisan dedak dan kuman dilepas, nasi putih tetap ada. Dikenal sebagai endosperm, ini adalah yang paling sering dikonsumsi.
- Kuman - Ditemukan di bawah lambung, kuman, atau biji padi, merupakan nutrisi padat. Penuh vitamin B, mineral, dan protein, membantu memberi nasi warna dan menambahkan manfaat nutrisi
Memilih dan menyimpan beras dengan benar dapat mempengaruhi rasa dan kualitas beras yang dimasak. Beras yang tidak memiliki kualitas yang baik biasanya terjadi saat memilih. Jika kualitas beras yang dimiliki baik, akan menghasilkan nasi yang enak dan tidak bau. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan beras yang berkualitas dan tahan lama:
Cuci beras yang hendak dimasak. Gunakan air yang mengalir dan bersih. Jika memungkinkan lebih baik menggunakan air matang pada cucian terakhir;
Cuci beras sebanyak 2 kali agar kotoran seperti gabah dan batu hilang dan bersih dari beras yang akan dimasak;
Untuk memasak beras menjadi nasi, cara mudahnya adalah dengan menggunakan rice cooker;
Isi air sebanyak satu ruas jari Anda. Caranya dengan memasukkan jari Anda ke dalam beras dan ukur kadar air yang ada di dalam tempat rice cooker hingga mencapai satu ruas jari Anda;
Masak nasi pada rice cooker dengan menekan tombol cooker pada rice cooker Anda. Tunggu hingga matang dan tombol berpindah menjadi warm pada rice cooker Anda;
Untuk mengolah beras menjadi masakan yang lebih gurih, Anda dapat memasak nasi uduk. Cukup dengan memasaknya menggunakan tambahan santan, daun salam, dan cengkeh.
http://www.kerjanya.net/faq/18016-beras.html
2. Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae. Dua famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga merupakan asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari Meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan liar di daerah pertanaman jagung.
SISTEM PERAKARAN
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3. Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal hanya sedikit berperan dalam siklus hidup jagung. Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan hara. Bobot total akar jagung terdiri atas 52% akar adventif seminal dan 48% akar nodal. Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air.
Perkembangan akar jagung (kedalaman dan penyebarannya) bergantung pada varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan pemupukan. Akar jagung dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman aluminium. Tanaman yang toleran aluminium, tudung akarnya terpotong dan tidak mempunyai bulu-bulu akar (Syafruddin 2002). Pemupukan nitrogen dengan takaran berbeda menyebabkan perbedaan perkembangan (plasticity) sistem perakaran jagung (Smith et al. 1995).
Batang dan Daun
Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang (pith). Bundles vaskuler tertata dalam lingkaran konsentris dengan kepadatan bundles yang tinggi, dan lingkaran-lingkaran menuju perikarp dekat epidermis. Kepadatan bundles berkurang begitu mendekati pusat batang. Konsentrasi bundles vaskuler yang tinggi di bawah epidermis menyebabkan batang tahan rebah. Genotipe jagung yang mempunyai batang kuat memiliki lebih banyak lapisan jaringan sklerenkim berdinding tebal di bawah epidermis batang dan sekeliling bundles vaskuler (Paliwal 2000). Terdapat variasi ketebalan kulit antargenotipe yang dapat digunakan untuk seleksi toleransi tanaman terhadap rebah batang.
Sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah, daun jagung mulai terbuka. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun. Tanaman jagung di daerah tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak dibanding di daerah beriklim sedang (temperate) (Paliwal 2000). Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal, sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm), hingga sangat lebar (>11 cm).
Besar sudut daun mempengaruhi tipe daun. Sudut daun jagung juga beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar (Gambar 1). Beberapa genotipe jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang bisa terdapat pada pinggir daun atau tulang daun. Intensitas warna antocyanin pada pelepah daun bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.
Bentuk ujung daun jagung berbeda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul (Gambar 2). Berdasarkan letak posisi daun (sudut daun) terdapat dua tipe daun jagung, yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant). Daun erect biasanya memiliki sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa lurus atau bengkok. Daun pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola daun bervariasi dari lurus sampai sangat bengkok. Jagung dengan tipe daun erect memiliki kanopi kecil sehingga dapat ditanam dengan populasi yang tinggi. Kepadatan tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula.
Bunga
Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina. Demikian pula halnya primordia ginaecium pada apikal bunga, tidak berkembang dan menjadi bunga jantan (Palliwal 2000). Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung butiran-butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari dua lapisan, exine dan intin, dan cukup keras. Karena adanya perbedaan perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah dan ketidaksinkronan matangnya spike, maka pollen pecah secara kontinu dari tiap tassel dalam tempo seminggu atau lebih.
Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot.
Tanaman jagung adalah protandry, di mana pada sebagian besar varietas, bunga jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul (silking). Serbuk sari (pollen) terlepas mulai dari spikelet yang terletak pada spike yang di tengah, 2-3 cm dari ujung malai (tassel), kemudian turun ke bawah. Satu bulir anther melepas 15-30 juta serbuk sari. Serbuk sari sangat ringan dan jatuh karena gravitasi atau tertiup angin sehingga terjadi penyerbukan silang. Dalam keadaan tercekam (stress) karena kekurangan air, keluarnya rambut tongkol kemungkinan tertunda, sedangkan keluarnya malai tidak terpengaruh. Interval antara keluarnya bunga betina dan bunga jantan (anthesis silking interval, ASI) adalah hal yang sangat penting. ASI yang kecil menunjukkan terdapat sinkronisasi pembungaan, yang berarti peluang terjadinya penyerbukan sempurna sangat besar. Semakin besar nilai ASI semakin kecil sinkronisasi pembungaan dan penyerbukan terhambat sehingga menurunkan hasil. Cekaman abiotis umumnya mempengaruhi nilai ASI, seperti pada cekaman kekeringan dan temperatur tinggi.
Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol. Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop), di mana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain. Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban. Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3-8 hari. Serbuk sari masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding). Penyerbukan selesai dalam 24-36 jam dan biji mulai terbentuk sesudah 10-15 hari. Setelah penyerbukan, warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan kemudian kering.
Tokol dan Biji
Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap.
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air; (b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya; dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil (Hardman and Gunsolus 1998).
Pati endosperm tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas dua molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara (White 1994). Namun pada beberapa jenis jagung terdapat variasi proporsi kandungan amilosa dan amilopektin. Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa fraksi, yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi albumin (larut dalam air), globumin (larut dalam larutan salin), zein atau prolamin (larut dalam alkohol konsentrasi tinggi), dan glutein (larut dalam alkali). Pada sebagian besar jagung, proporsi masing-masing fraksi protein adalah albumin 3%, globulin 3%, prolamin 60%, dan glutein 34% (Vasal 1994).
http://jagungbisi.com/morfologi-tanaman-jagung/
3. Gandum
Gandum merupakan tanaman yang juga memiliki karbohidrat. Kita sering sekali mendengan kata gandum bahkan kita memakannya mesti dalam bentuk apapun. Tapi,, apa kalian tau semua tentang gandum, dari jenis-jenisnya, kandungan gizi, manfaat dan khasiat dari gandum ini? langsung simak aja deh yang berikut:
Klasifikasi Gandum
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Triticum L.
Jenis-jenis Gandum
1. T. aestivum (hard wheat)
T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.
2. T. compactum (soft wheat)
T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak, berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.
3. T. durum (durum wheat)
T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam (endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan produk pasta lainnya
Kandungan Gizi Gandum
Menurut Penelitian Lembaga yang menjadi bagian terbesar dari gandum antara 80-85% mengandung karbohidrat, protein, thiamin (vitamin B1), dan vitamin E. Nah, bagian yang terbuang yakni germ (embrio) berisi nutrisi untuk biji, bran (dedak) sebagai kulit pelindung luar, dan aleurone (lapisan sel adjacent pada lembaga). Padahal banyak zat gizi penting dalam bagian tersebut.
Menurut Nilani, germ yang hanya 3% dari biji banyak mengandung vitamin B, vitamin E, mineral dan elemen trace, berbagai enzim, dan flavonoid. Bran mengandung serat, vitamin B, mineral dan elemen trace, dan fitokimia. Aleurone memiliki protein, enzim, serat, dan fitokimia.
Khasiat Gandum Untuk Kesehatan
1. Melancarkan Pencernaan
Biji gandum memiliki serat yang tinggi sehingga berkhasiat menghaluskan feces manusia. Itulah yang menyebabkan biji gandum ini sangat bersahabat dengan pencernaan. Hasiat mengkonsumsi biji gandum ini atau dalam bentuk olahannya adalah proses pencernaan makanan akan lancar karena Anda tidak akan sulit untuk buang air besar.
2. Diet
Kandungan serat tinggi yang dimiliki biji gandum juga membuat Anda merasakan sensasi kenyang lebih lama jika sudah mengonsumsinya. Jika ingin berdiet dengan pola makan yang sehat, mengonsumsi biji gandum atau olahannya adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menyukseskannya. Cara diet alami.
3. Baik untuk Jantung
Kandungan serat yang dimiliki oleh biji gandum ini sangat baik untuk kesehatan jantung Anda. Mengkonsumsi roti yang terbuat dari biji gandum secara rutin dapat menjaga jantung terkena penyakit jantung.
Jika sudah terserang penyakit jantung, terutama jantung koroner, Anda dapat mengkonsumsi oat meal secara rutin untuk mengobatinya. Di dalam oat meal yang terbuat dari biji gandum ini terdapat kandungan Folic Acid yang berguna untuk mengurangi atau bahkan dapat menyembuhkan penyakit jantung koroner.
4. Mengobati Penyakit Kolesterol
Serat yang terkandung di dalam biji gandum ini juga memiliki khasiat untuk mengikat kolesterol, lemak, dan juga asam empedu. Dengan begitu, kolesterol dalam darah dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan olahan dari biji gandum secara rutin dan dilakukan terus menerus. Kolesterol akan selalu terkontrol dengan adanya serat tersebut sehingga dapat digunakan pula untuk pencegahan timbulnya penyakit kolesterol.
5. Mengobati Penyakit Diabetes
Biji gandum yang diolah menjadi roti memiliki kandungan gula yang rendah. Sangat jauh kandungan gulanya jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Dengan begitu, Anda tidak akan kelebihan zat gula dalam darah yang menimbulkan penyakit diabetes.
Pengkonsumsian roti yang terbuat dari biji gandum sebagai karbohidrat ini sangat dianjurkan jika Anda memiliki penyakit diabetes. Ini diperlukan untuk tetap memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat tanpa harus menambah kadar gula dalam darah. Mengganti makanan pokok Anda dengan biji gandum adalah pilihan yang tepat yang dapat dilakukan.
http://orbitpedia.blogspot.co.id/2013/04/gandum-jenis-gandum-kandungan-gizi.html
Komentar
Posting Komentar